Senin, 23 April 2012

Korean Ice Cream, dan aku selamat dari keracunan

Ceritanya, waktu aku lagi berada di sebuah toko yang baunya sangat aku sukaa, do you know what kind of store is it? yes, it's baking ingredients store! Toko itu bernama Harmony, di daerah timur Bubakan, kota Semarang.

Ketika sedang membayar di kasir untuk sebuah loyang berdiameter 16 cm yang aku beli, tiba-tiba mataku tertuju ke sebuah ice box yang dekat dengan kaca etalase depan. Tulisan-tulisan dalam bentuk aneh menghiasi  box itu. What is that? I was so curious... Dan mbak-mbak kasir memberi tahu aku kalau itu adalah es krim korea. Wow, akhirnya aku menemukan juga tempat yang menjual es krim korea di kota Semarang ini. Pernah membaca postinganku tahun lalu, tentang usahaku membeli es krim korea di Jogja, sampai-sampai aku menculik dua orang temanku hanya untuk menemaniku membeli es krim korea berbentuk ikan ke Amplas, setelah aku mengetahui keberadaan es krim itu lewat blog salah seorang temanku.

Aku mendekati ice box itu dengan mata berbinar-binar, naluriku untuk mencicipi sebuah makanan baru kemudian muncul, lidahku ingin segera merasakan sensasinya.. tastenya.. ohh. Ice box itu berisikan beberapa es krim korea, harganya dari Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,-. Pilihanku akhirnya teruju kepada sebuah es krim dengan kemasan berwarna kuning, ahh dasar, mentang-mentang lagi suka sama warna kuning. Sambil mringis-mringis nangis karena uang di dompet tinggal Rp 20.000,- dan jika dikurangi harga es krim korea Rp 15.000,- maka untuk selanjutnya aku harus melanjutkan sisa hidupku hanya dengan berbekal uang Rp 5.000,- saja sampai gajian selanjutnya. Tanggal 25 cepatlaahhh !

Akhirnya aku pulang dengan membawa 1 buah tas kresek berisikan es krim korea, dan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan penuh karena tidak mau rugi kalau es krimnya keburu mencair.


Minggu, 22 April 2012

Es Marem. Part I

Kuliner apalagi ya yang khas kota Semarang?
Es Marem !

Sebagai pendatang baru di kota ini, tentunya aku ingin mencicipi es yang satu ini, dan setelah mencari info dari sana-sini, browsing ini-itu, akhirnya aku tahu bahwa es marem yang paling tersohor adalah es marem di daerah pecinan Semarang, bahkan es marem yang satu itu katanya pernah diliput oleh beberapa stasiun televisi swasta di negeri ini. Wow, semakin penasaran tentunya..

Sore hari, berbekal keberanian yang secuil, aku meminta ijin ke bapak kos yang baik hati untuk meminjam sepedanya. Memang sepeda bapak kos paling yahud, selalu bisa aku andalkan. Dengan semangat juang yang tidak kalah dari para pejuang kemerdekaan RI, aku mengayuh sepeda menuju daerah pecinan Semarang. Sore itu diawali dengan sebuah kejadian memalukan, bapak kos yang rajin lagi menyiram halaman kos, karena memang sepatu bulukku sudah aus, ditambah air yang menggenang, ketika memulai mengayuh sepeda aku hampir tergelincir dan hampir jatuh menabrakk gerobak yang sedang nangkring di depan kos, malu, karena banyak cowok yang nongkrong di situ, aduh *tepok jidat.
Sudah lama tidak berolah raga, jarak antara kos dengan daerah pecinan Semarang terasa jauh banget, dan memang lagi pengiritan terakhir makan nasi 2 hari yang lalu, jadi maklum saja kalau agak letoy. 

Sesampainya di daerah pecinan jam 5.00 sore, ternyata yang jual es marem belum buka, dan daerah itu masih sepi pedagang. Mungkin aku kesorean, dan benar saja setelah sms teman, aku mendapatkan info kalau es marem yang tersohor itu buka mulai jam 6.00 sore. Karena tidak menemukan tempat untuk beristirahat dan dahaga sudah tidak tertahankan, dehidrasi, akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke kos melewati jalan Sriwijaya, karena di jalan Sriwijaya juga terdapat pedagang kaki lima yang menjajakkan es marem.

Ditemani rintik-rintik gerimis sore hari, akhirnya aku duduk juga di dalam sebuah tenda yang menjual es marem di daerah jalan Sriwijaya. Ketika membaca menunya, ada beberapa es yang dijual, antara lain, es kombinasi jeruk, es kombinasi santan, es teler spesial, es kolak spesial dan es jeruk selasih. Menurut beberapa review yang aku baca menyebutkan bahwa es kombinasi jeruk paling mantab, maka aku memesan 1 porsi es kombinasi jeruk.


Sabtu, 21 April 2012

Hay, Mr. Friday !

Hay Mr. Friday, how are you? it's been a long time i didn't see you..

Why do I call you "Mr.Friday" ?
Entahlah.. hanya kata itu yang terlinas di benakku untuk meng-absurd-kan namamu yang memang sudah absurd.
Mungkin sebenarnya aku terinspirasi dari sebuah komik yang aku baca ketika masih duduk di bangku kelas 6 SD, ada sebuah komik berjudul "Mr. Friday". Oh iya sekedar info, waktu kecil aku fanatik sama yang namanya komik, sampai-sampai kalau datang ke taman bacaan langganan aku waktu kecil, aku suka bingung, mau pinjem apalagi ya, semua sudah aku baca, dan akhirnya aku datang ke taman bacaan itu kalau sudah ada komik baru, biasanya yang punya taman bacaan beli komik baru 2 minggu 1 kali :)


Lanjut ke Mr. Friday. Di dalam komik itu, si tokoh utama cewek menyebut cowok pujaannya dengan sebutan Mr. Friday karena mereka pertama kali bertemu pada hari Jum'at, dan karena si cewek tidak tahu nama si cowok, maka muncullah sebutan Mr. Friday untuk cowok yang ditaksirnya itu.