Sabtu, 20 Juli 2013

Laksa Tangerang

Hai, sudah satu minggu lebih kita menjalankan ibadah puasa, ga terasa ya :) minggu pertama bulan Ramadhan aku habiskan di kota Semarang, weekend  pertama di bulan puasa aku lewati di Jogja, minggu kedua ini aku kembali ke Tangerang. Tentunya aku ingin makan sesuatu yang spesial dan beda dong untuk berbuka puasa. Setelah berselancar di dunia digital, aku baru tahu kalau kota Tangerang punya makanan khas dan legendaris, namanya adalah laksa. Dulu, para penjual laksa berjualan di pinggir jalan, tetapi sekarang mereka sudah dikumpulkan ke dalam satu area bernama "Kawasan Kuliner Laksa Tangerang", berlokasi di Jl. Moh Yamin, depan LP Wanita Dewasa, Tangerang. Di kawasan tersebut terdapat beberapa penjual laksa, menurut info, yang paling terkenal adalah laksa Pak Brewok.
Laksa Pak Brewok + ayam (16 K)


Laksa Tangerang terdiri dari mie putih berbahan baku beras, yang disiram dengan kuah sayur santan berwarna kuning berisi kacang hijau, potongan dadu kentang, kelapa parut sangrai, dan taburan daun kucai. Lauknya ada dua pilihan, yaitu telur atau ayam.

Jumat, 19 Juli 2013

Gudeg koyor Mbak Tum


Di Semarang, ada warung nasi gudeg koyor yang terkenal banget. Aku baru tahu adanya warung ini ketika minggu lalu ada tugas dinas kantor di kota Semarang. Pulang kerja, pak bos mengajak aku dan beberapa rekan kerja untuk kulineran. Salah satu yang menjadi favorit bosku adalah gudeg koyor ini, dan lokasinya ternyata di Jl. Mataram/ MT Haryono, seberang toko Sri Ratu, Peterongan, Semarang. Dekat dengan kosku dulu, hehe.

Kontan teman kantor bertanya, masa kamu ga tahu warung ini? Hm, mungkin karena dulu waktu masih tinggal di Semarang, ga tertarik beli gudeg, toh dalam pikiranku di Jogja juga banyak gudeg.

Lu Ve Litee

Kuliner yang paling mudah dijangkau dengan transport angkot dari kosku adalah makanan dalam kemasan yang dijual di supermarket. Daripada ga menulis, muncullah inisiatif untuk membahas camilan-camilan yang ada di pasaran, tentunya aku ga akan membahas produk kompetitor perusahaan tempatku bernaung.

Lu Ve Litee Raspberry Rosella (10 K)


Diproduksi oleh : PT Campina Ice Cream Industry, Surabaya.
Netto : 110 ml.

Sabtu, 13 Juli 2013

FRANK WURST

Menjaga sebuah komitmen itu ternyata tidak semudah mengedipkan mata. Sebelumnya aku sudah berkomitmen kepada diri sendiri kalau mau rajin meng-update blog ini, minimal satu bulan sekali posting, kalau bisa setiap weekend menyediakan waktu untuk menulis, lebih bagus lagi kalau bisa update sesering mungkin. Namun sayangnya, komitmen cuma tinggal kata, kenyataannya bulan Juni lalu aku tidak posting di blog ini sama sekali. Kesibukan di kota baru, pekerjaan baru, lingkungan baru, teman-teman baru, dan yang paling parah di kos baruku koneksi internet tidak begitu yahud. Terbengkalailah blog ini, hehe. Pardon me..

Pulang kampung dua minggu lalu, aku dan pacar kencan (ceileh) di Frank Wurst, sebuah restoran yang spesialisasinya adalah sosis Jerman. Gampang sekali menemukan restoran ini karena lokasinya di tengah kota, dan berada di samping sebuah factory outlet yang cukup besar. Lebih tepatnya, Frank Wurst berlokasi di Jl. Sabirin no.22 Kotabaru, Yogyakarta.

Beef Spiral (55 K)


Menu yang aku pesan adalah Beef Spiral, sebenarnya aku ingin memesan Chicken Spiral, namun menu tersebut sudah habis. Tersedia dua porsi size, yaitu porsi male untuk porsi besar dan porsi female untuk porsi yang lebih kecil. Untuk menu Beef Spiral ini hanya tersedia porsi male saja, namun porsinya tidak begitu besar menurutku.

Jumat, 12 Juli 2013

Nasi Gandul Pak Subur



Hallo dunia digital, lama tidak bersua, aku terlalu sibuk dengan dunia nyata, haha.. Kuliner kali ini aku mau membahas makanan khas dari daerah Pati, Jawa Tengah. Di Semarang, ada nasi gandul khas Pati yang sangat terkenal, nasi Gandul Pak Subur, di Jl. KH Ahmad Dahlan, samping Hotel Horison, Semarang. Tidak jauh dari kawasan Simpang Lima.

Nasi gandul adalah makanan berupa nasi yang disajikan dengan kuah santan kecap yang sangat gurih, dilengkapi potongan daging sapi + jeroan yang empuk dan telur. Disajikan di atas piring yang dilapisi daun pisang. Rasa kuah yang kaya rempah membuat lezatnya makanan ini nempel banget di lidah. Konon, nasi gandul merupakan perkawinan antara soto dan gulai.

Nasi gandul ini bisa membuatku jatuh hati pada suapan pertama, kuahnya sedap, nendang banget. Apalagi setelah ditambah dengan air perasan jeruk nipis. Bisa disantap bersama dengan tempe goreng yang digoreng kering dan renyah.

Walaupun cuma berupa warung tenda kaki lima, tetapi pelanggannya banyak. Asiknya lagi, di dalam warung ini, ada life musik sederhana, jadi kita bisa terbebas dari gangguan para pengamen jalanan. Selamat mencoba.