Kali ini mari kita bahas wisata
alam yang lumayan nge-hype setahun
belakangan ini. Beberapa waktu lalu aku dan Jogjaku Community mengunjungi objek
wisata yang membutuhkan 1,5 jam perjalanan dari kota Jogja.
Begitu sampai di Desa Beriharjo,
lokasi wisata, kita langsung disambut oleh EO di sana. Hal pertama yang kita
lakukan adalah ganti baju, jangan pakai rok ya, ingat ini wisata alam, jadi
berbusanalah se-sporty mungkin :) Setelah itu kita
disuruh menitipkan barang bawaan termasuk tas dan seisinya, boleh sih kalau mau
bawa kamera atau hape, tetapi jangan lupa dibungkus plastik biar gadget-nya ga
rusak pas kecebur di air, karena bisa dipastikan kalau kita bakal basah-basahan
parah.
Ada dua objek wisata disana,
yaitu body rafting di Sungai Oyo Rp
40.000,-/org dan cave tubing di Gua
pindul Rp 30.000,-/org dengan harga segitu kita sudah mendapatkan fasilitas pelampung, sepatu, ban dan pemandu.
Body rafting Sungai Oyo
Oiya, kalian tahu ga bedanya rafting sama body rafting? Jadi kalau rafting
biasanya kita pakai 1 perahu karet yang diisi oleh 5-6 orang, sedangkan body rafting ini memakai ban, 1 orang 1
ban, dan kita duduk di atasnya.
Dari Desa Beriharjo, aku dan
teman-teman naik mobil terbuka untuk mencapai lokasi dekat body rafting. 1 mobil maksimal berisi 10 orang. Setelah turun dari
mobil kita harus berjalan kaki sambil membawa ban yang ukurannya gede banget. Untuk
body rafting ini harus dilakukan
berkelompok, 1 kelompok terdiri dari 10 orang peserta dan 1 orang pemandu. Begitu
turun ke sungai, kita langsung kebawa arus yang lumayan deres. Pertama-tama ban
kita turunkan dulu ke sungai, lalu kita duduk di atasnya. Setelah itu kita
harus berpegangan pada tali yang berada di ban teman sebelah kiri dan kanan,
jadi ke 10 orang berpegangan 1 sama lain membentuk rangkaian panjang, kaya
ular, hehe.. Setelah itu kita bakal ditarik pemandu yang berenang untuk
menyusuri sungai.
Ternyata, sungai Oyo ini arusnya
yang deres cuma di awal doang, selanjutnya tenang adem ayem, jadi ya berasa
kaya duduk-duduk santai di atas ban sambil menikmati pemandangan tebing, air
terjun dan hutan yang ada di kiri kanan sungai. Sungai Oyo ini banyak batu
sungainya, dan lumayan gede-gede, jadi kalau salah satu anggota kelompok ada
yang tersangkut di batu, kita harus segera melepaskan pegangan, jadi biar teman
sekelompok yang lain bisa terus jalan, ga kesangkut batu semua.
Pas ada teman yang kesangkut batu,
aku agak takut juga, soalnya sungainya agak dalam, sekitar 2-3 meter, dan aku ga
bisa renang. Pemandu kita sempat keteteran waktu mau menyelamatkan teman yang
kesangkut batu, bibirnya sampai sobek dan berdarah, jadi hati-hati ya guys, safety first, selalu ikuti petunjuk
pemandu biar aman..
Di tengah perjalanan menyusuri
sungai, ada sebuah jembatan bamboo setinggi 3 meter yang melintang. Itu untuk
orang-orang yang pengen terjun ke sungai.
Di titik akhir body rafting ada
seorang ibu yang menjual makanan dan minuman, uniknya kita tinggal ambil saja
itu makanan dan minuman, setelah selesai, kita lapor ke ibu itu apa saja yang
sudah masuk ke perut, lalu kita diberi secarik kertas berisi semua list makanan
dan minuman yang sudah kita ambil, dan diharuskan membayar di lokasi penitipan
tas. Tahu saja itu ibu kalau kita ga bakal bawa uang ke sungai. Menurutku, cara
ini bener-bener pakai system kepercayaan, bisa saja kan kalau ada orang yang ga
bayar, toh ga ada yang tahu juga.
Cave Tubing Gua Pindul
Aku dan teman-teman harus
berjalan kaki untuk menuju pintu masuk Gua. Prinsipnya sama kaya body rafting,
tinggal nangkring di atas ban yang ditarik pemandu. Gua pindul panjangnya sekitar
350 meter dengan kedalaman 3-5 meter, kata pemandunya lho.. Gua pindul terdiri
dari 3 zona, yaitu zona gelap, remang dan gelap abadi. Di dalam goa, kita bakal
dijelasin sama pemandu tentang stalaktit, stalakmit, batu perkasa, kelelawar, tetesan air yang katanya bisa bikin cewek awet
muda atau keinginan kita konon bisa terkabul kalau terkena tetesan air di salah
satu area di dalam gua. Lucunya, aku baru tahu kalau kelelawar punya area
tersendiri buat pup atau kawin
berjamaah. Untuk menyusuri gua pindul ini kira-kira membutuhkan waktu 20 menit
saja, cukup singkat.
Overall, wisata Sungai Oyo dan
Gua Pindul ini lumayan seru, sayangnya air sungai dan gua berwarna cokelat ga jernih,
butek banget.. Waktu itu kita ketemu rombongan lain yang beranggotakan
bule-bule, dan mereka sepertinya jijik sama air sungai yang kotor. Katanya air
sungai menjadi keruh karena musim hujan, dan bakal jernih lagi pas musim
kemarau, jadi ya saranku kalau kalian mau ke wisata alam ini sebaiknya tunggu
musim kemarau dulu ya, biar lebih afdol..
1 komentar:
Eiiitttsss ini yang peserta Jogjakutrip yeeee.... Matur nuwun sudah mampir, ditunggu lagee lhoo..:))
Posting Komentar