Sabtu, 07 Januari 2012

99 Cahaya Di Langit Eropa


Aku mengucekk-ucek mata, Lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus itu terlihat biasa saja. Jika sedikit lagi saja hidungku menyentuh permukaan lukisan, alarm di Museum Louvre akan berdering-dering. Aku menyerah. Aku tidak bisa menemukan apa yang aneh pada lukisan itu. "Percaya atau tidak,pinggiran hijab Bunda Maria itu bertahtakan kalimat tauhid Laa Illaaha Illallah, Hanum," ungkap Marion akhirnya.

Yak itulah sepenggal sinopsi buku 99 Cahaya Di Langit Eropa, yang membuat aku tertarik untuk membeli dan membaca buku ini, dan subhanallah.. setelah membaca buku ini alhamdulillah sedikit banyak pengetahuan tentang sejarah dan kebesaran agama Islam di masa lalu dapat saya ketahui..

Buku ini bercerita tentang perjalanan Hanum Salsabiela Rais yang berusaha menapaki jejak Islam di Eropa. Hanum, pernah tinggal di Eropa selama 3 tahun untuk menemani suaminya, Rangga, yang melanjutkan studi S3 nya di Wina, Austria. Dan di Eropa, Hanum menyadari bahwa Eropa tidak sekedar Eiffel, Colloseum, sungguh.. lebih daripada itu. Eropa adalah sejuta misteri. Eropa dan Islam, mereka pernah menjadi pasangan yang serasi.

Buku ini bercerita tentang penrjalanan Hanum yang hidup di suatu negara tempat Islam menjadi minoritas. Banyak di antara umat muslim yang tidak lagi mengenali sejarah kebesaran Islam di masa lalu. Tidak banyak yang tahu bahwa luas teritori kekhalifahan Ummayah hampir 2 kali lebih besar daripada wilayah kekaisaran Roma di bawah Julius Caesar. Tidak banyak yang tahu pula bahwa peradaban Islam-lah yang memperkenalkan Eropa pada Aristoteles, Plato, dan Socrates, serta akhirnya meniupkan angin renaissance bagi kemajuan Eropa saat ini. Cordoba, ibu kota kekhalifahan Islam, pernah menjadi pusat peradaban pengetahuan dunia, yang membuat Paris dan London beriri hati.

Dari buku ini saya tahu tentang Mezquita, sebuah masjid yang sekarang ini telah menerima identitas baru sebagai Gereja Katedral terbesar di Cordoba. Sungguh, sangat sedih rasanya mengetahui hal itu. Saya juga tahu tentang Haghia Sophia di Istanbul, sebuah gereja termegah di zamannya, yang kemudian berubah menjadi sebuah masjid, dan kemudian sekarang menjadi sebuah museum. Hagia Sophia adalah masjid raya yang menjadi ikon kemenangan Dinasti Usmaniyah atas Byzantium Romawi. Di dalamnya, medalion raksasa bertuliskan Allah dan Muhammad, mengapit gambar Bunda Maria yang tengah memangku bayi Yesus. Menunjukkan kepribadian Hagia Sophia yang berganti-ganti dari satu masa ke masa lain, sesuai perintah manusia yang menguasainya.

Dan berbagai bangunan, peninggalan, serta cerita tentang Islam lainnya. Sungguh, buku ini menarik sekali, saya tidak henti-hentinya terkesima dan tentunya menginspirasi saya untuk suatu saat nanti bisa keliling Eropa dan mengunjungi tempat-tempat kejayaan Islam di masa lalu. Sungguh, saya sangat ingin sekali pergi kesana.
Dan tentunya.. suatu saat nanti, semoga saya diberikan rezeki berlebih untuk mampu melakukan perjalanan suci melaksanakan Rukun Islam yang ke-5. InsyaAllah.. Amiin :)

Tidak ada komentar: