Keripik yang populer dengan sebutan "keripik setan" ini sangat fenomenal, siapa sih yangg ga penasaran sama keripik yang berasal dari Bandung ini? Penggemarnya ada di mana-mana. Aku ngidam keripik ini gara-gara saking hebohnya, banyak banget yang ngomongin ini, baik lewat mulut ataupun berbagai media sosial. Keripik Maicih ini terkenal dengan rasa pedasnya. Ada beberapa level pedas, level 1-10, semakin gede angkanya semakin pedas.
Cara ualannya cukup unik, untuk tahu dimana yang lagi jualan keripik, harus follow twitternya. Yang berjualan selau berpindah-pindah tempat, istilahnya "gentayangan". Dari kemarin mengikuti twittternya, tetapi sepertinya di Jogja jarang beredar. Beruntung sore ini aku meliat ada tweet dari @moofroof_snack: TODAY 22Juni @maicih Ready at FKY (Festival Kesenian Yogyakarta) start from 3.30pm till 9.00pm for more information check favorite or TL :)
Aku langsung menyerbu FKY di benteng Vredeburg, yang bertetanggaan dengantempat kerjaku. Sampai sana yang ada cuma level 3, 5 dan yak, beruntung masih ada sisa satu yang level 10. Aku membeli keripik level 10, nanggung kalau ga sekalian mencoba yang pedesnya maximal. Akhirnya, alhamdulillah.. Keripik yang sangat spektakuler itu sudah berada di tangan.
Berhubung temanku ga boleh pulang malam, kita ga sempat keliling FKY, cuma membeli si keripik yang angsung aku bawa pulang untuk dimakan bersama keluarga.
Bentuknya keripik singkong biasa, dengan taburan bubuk lada yang banyak banget. Dari luar plastik pembungkusnya juga sudah kliatan banyak banget biji cabe bertaburan di antara keripik, bisa dibayangkan pedasnya keripik ini.
Aku bukan penggemar pedas, tetapi si keripik Maicih ini enak :D rasanya asin, gurih dan pedas, tetapi pedasnya adalah pedas lada, jadi di lidah ga berasa pedas di awal. Pertama makan rasanya memang agak nyegrak, bisa bikin batuk saking pedasnya, lama kelamaan perut menjadi panas, tenggorokan panas, pipi panas, dan lidah ga bisa berhenti mengeluarkan air liur. Akhirnya aku menyerah makan keripik dan menghabiskan bergalon-galon air putih, dan perutpun mulai mules.Tetapi aseli, ini keripik bikin nagih.
Si Maicih ini punya beberapa istilah yang digunakan untuk berkomunikasi ke pelanggan. Kayak Emak (nenek) untuk pembuat keripik Maicih. Cucu untuk konsumen. Jendral untuk reseller. 'Icihers' adalah sebutan gaul penggemar Maicih. Ataupun istilah 'tericih-icih', untuk menggambarkan ketagihan akan pedasnya Maicih.
Sebelum menulis postingan kali ini, aku sempat membaca di twitter, @moofroof_snack: Dalam waktu 4jam saja semua stok @maicih dengan kemasan barunya at FKY ludes..:) besok lagi datengnya lebih cepat yaa!
Ebuseeett, laris amat yak. Memang gosipnya kalau mau membeli keripik ini sampai harus antri kayak mau nonton konser. Beruntung tadi sore pas sepi, jadi ya langsung dapat ga pakai antri.
Hayuuuk mariii.. Tericih-icihh.. :D
Cara ualannya cukup unik, untuk tahu dimana yang lagi jualan keripik, harus follow twitternya. Yang berjualan selau berpindah-pindah tempat, istilahnya "gentayangan". Dari kemarin mengikuti twittternya, tetapi sepertinya di Jogja jarang beredar. Beruntung sore ini aku meliat ada tweet dari @moofroof_snack: TODAY 22Juni @maicih Ready at FKY (Festival Kesenian Yogyakarta) start from 3.30pm till 9.00pm for more information check favorite or TL :)
Aku langsung menyerbu FKY di benteng Vredeburg, yang bertetanggaan dengantempat kerjaku. Sampai sana yang ada cuma level 3, 5 dan yak, beruntung masih ada sisa satu yang level 10. Aku membeli keripik level 10, nanggung kalau ga sekalian mencoba yang pedesnya maximal. Akhirnya, alhamdulillah.. Keripik yang sangat spektakuler itu sudah berada di tangan.
Berhubung temanku ga boleh pulang malam, kita ga sempat keliling FKY, cuma membeli si keripik yang angsung aku bawa pulang untuk dimakan bersama keluarga.
Bentuknya keripik singkong biasa, dengan taburan bubuk lada yang banyak banget. Dari luar plastik pembungkusnya juga sudah kliatan banyak banget biji cabe bertaburan di antara keripik, bisa dibayangkan pedasnya keripik ini.
Aku bukan penggemar pedas, tetapi si keripik Maicih ini enak :D rasanya asin, gurih dan pedas, tetapi pedasnya adalah pedas lada, jadi di lidah ga berasa pedas di awal. Pertama makan rasanya memang agak nyegrak, bisa bikin batuk saking pedasnya, lama kelamaan perut menjadi panas, tenggorokan panas, pipi panas, dan lidah ga bisa berhenti mengeluarkan air liur. Akhirnya aku menyerah makan keripik dan menghabiskan bergalon-galon air putih, dan perutpun mulai mules.Tetapi aseli, ini keripik bikin nagih.
Si Maicih ini punya beberapa istilah yang digunakan untuk berkomunikasi ke pelanggan. Kayak Emak (nenek) untuk pembuat keripik Maicih. Cucu untuk konsumen. Jendral untuk reseller. 'Icihers' adalah sebutan gaul penggemar Maicih. Ataupun istilah 'tericih-icih', untuk menggambarkan ketagihan akan pedasnya Maicih.
Sebelum menulis postingan kali ini, aku sempat membaca di twitter, @moofroof_snack: Dalam waktu 4jam saja semua stok @maicih dengan kemasan barunya at FKY ludes..:) besok lagi datengnya lebih cepat yaa!
Ebuseeett, laris amat yak. Memang gosipnya kalau mau membeli keripik ini sampai harus antri kayak mau nonton konser. Beruntung tadi sore pas sepi, jadi ya langsung dapat ga pakai antri.
Hayuuuk mariii.. Tericih-icihh.. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar