Film ini bercerita tentang seorang single parent (Seo Go-eun) yang bekerja sebagai seorang designer wedding dress. Go eun memiliki seorang putri (Jang So-ra) yang masih sekolah di bangku SD. Karena kesibukan Go eun bekerja, So ra sudah terbiasa ditinggal ibunya sendiri, tumbuh menjadi gadis kecil yang mandiri dan sangat tertutup.
Suatu hari, So ra berantem dengan teman sekelasnya, Go eun dipanggil ibu guru ke sekolah, dari situ Go eun tahu kalau putri kesayangannya itu ga memiliki teman di sekolah. So ra ga pernah masuk klub balet karena di situ ada musuhnya, padahal dulu So ra sangat menyukai balet.
Go eun sedih, di sisi lain sebenarnya Go eun sedang mengidap penyakit kanker lambung, hidupnya ga akan lama lagi. Go eun menyembunyikan penyakitnya ini dari So ra. Go eun memutuskan untuk cuti dari kerjanya agar bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan So ra.
So ra yang memperhatikan ibunya yang sering minum obat, menyadari kalau ibunya sedang sakit parah. Tetapi So ra gadis yang tegar, dia selalu tetap berusaha ceria di depan ibunya, walaupun akhirnya menangis diam-diam, So ra sangat menyayangi ibunya dan ga pengen ibunya sedih.
Sakit Go eun semakin lama semakin parah, akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Go eun sangat khawatir akan masa depan So ra, berharap agar So ra bisa punya banyak teman lagi di sekolah dan ingin melihat So ra menari balet di panggung. So ra sangat ingin mengabulkan permintaan ibunya, So ra memberanikan diri minta maaf kepada musuhnya, lalu mengajak teman-teman sekelas untuk menjenguk ibunya. Go eun gembira melihat hal itu, di rumah sakit So ra bilang ke Go eun "Lihat ibu, aku sekarang punya banyak teman, ibu ga usah khawatir lagi pada So ra"
So ra mulai rajin berlatih balet, dan akhirnya ikut pertunjukan dan ditonton sang ibu. Go eun akhirnya meninggal dan meninggalkan hadiah terakhir buat So ra, sebuah wedding dress rancangan Go eun yang nantinya akan di pakai So ra ketika sudah dewasa dan menikah.
Film ini sangat mengharukan, 2 jam menonton film ini, 1 1/2 jam aku menangis! Seperti cerita orang, film korea sangat ahli bikin air mata mengali. Aku selalu heran kenapa teman-teman sangat tergila-gila dengan film korea, dan akhirnya seorang temanku memberiku film ini buat aku tonton. Great! anda berhasil membuat aku mewek to the max.
Film ini bagus, ceritanya lebih menonjolkan hubungan yang dalam antara ibu dan sang anak. Sangat natural, setiap adegan ga lebay, hebat banget menyentuh hati. Film ini tetap terlihat sweet walaupun sedih banget. Obrolan antara sang ibu dan anak terlihat sangat berkesan, kasih sayang antara ibu dan anak yang ditampilkan dalam film benar-benar membuat aku terhanyut larut. Seperti adegan ibu yang diam-diam masuk ke kamar So ra, tidur di sampingnya dan mencium pipi So ra. Ketika So ra ngambek, ketika So ra bilang kalau dia sangat sayang Go eun. Ketika So ra sedih mengenang ibunya sambil menatap hujan dan berjalan di tengah hujan sambil memakai payung kuning. Aku suka sekali film ini.
4 thumbs up for this movie.
Suatu hari, So ra berantem dengan teman sekelasnya, Go eun dipanggil ibu guru ke sekolah, dari situ Go eun tahu kalau putri kesayangannya itu ga memiliki teman di sekolah. So ra ga pernah masuk klub balet karena di situ ada musuhnya, padahal dulu So ra sangat menyukai balet.
Go eun sedih, di sisi lain sebenarnya Go eun sedang mengidap penyakit kanker lambung, hidupnya ga akan lama lagi. Go eun menyembunyikan penyakitnya ini dari So ra. Go eun memutuskan untuk cuti dari kerjanya agar bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan So ra.
So ra yang memperhatikan ibunya yang sering minum obat, menyadari kalau ibunya sedang sakit parah. Tetapi So ra gadis yang tegar, dia selalu tetap berusaha ceria di depan ibunya, walaupun akhirnya menangis diam-diam, So ra sangat menyayangi ibunya dan ga pengen ibunya sedih.
Sakit Go eun semakin lama semakin parah, akhirnya harus dirawat di rumah sakit. Go eun sangat khawatir akan masa depan So ra, berharap agar So ra bisa punya banyak teman lagi di sekolah dan ingin melihat So ra menari balet di panggung. So ra sangat ingin mengabulkan permintaan ibunya, So ra memberanikan diri minta maaf kepada musuhnya, lalu mengajak teman-teman sekelas untuk menjenguk ibunya. Go eun gembira melihat hal itu, di rumah sakit So ra bilang ke Go eun "Lihat ibu, aku sekarang punya banyak teman, ibu ga usah khawatir lagi pada So ra"
So ra mulai rajin berlatih balet, dan akhirnya ikut pertunjukan dan ditonton sang ibu. Go eun akhirnya meninggal dan meninggalkan hadiah terakhir buat So ra, sebuah wedding dress rancangan Go eun yang nantinya akan di pakai So ra ketika sudah dewasa dan menikah.
Film ini sangat mengharukan, 2 jam menonton film ini, 1 1/2 jam aku menangis! Seperti cerita orang, film korea sangat ahli bikin air mata mengali. Aku selalu heran kenapa teman-teman sangat tergila-gila dengan film korea, dan akhirnya seorang temanku memberiku film ini buat aku tonton. Great! anda berhasil membuat aku mewek to the max.
Film ini bagus, ceritanya lebih menonjolkan hubungan yang dalam antara ibu dan sang anak. Sangat natural, setiap adegan ga lebay, hebat banget menyentuh hati. Film ini tetap terlihat sweet walaupun sedih banget. Obrolan antara sang ibu dan anak terlihat sangat berkesan, kasih sayang antara ibu dan anak yang ditampilkan dalam film benar-benar membuat aku terhanyut larut. Seperti adegan ibu yang diam-diam masuk ke kamar So ra, tidur di sampingnya dan mencium pipi So ra. Ketika So ra ngambek, ketika So ra bilang kalau dia sangat sayang Go eun. Ketika So ra sedih mengenang ibunya sambil menatap hujan dan berjalan di tengah hujan sambil memakai payung kuning. Aku suka sekali film ini.
4 thumbs up for this movie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar