Yup! Sushi! Makanan yang berasal dari negara matahari terbit ini, yang berupa nasi plus lauk yang dibentuk biasanya digulung, aku baru dua kali ini memakannya (ndeso!). Dan sepertinya aku jatuh cinta pada makanan ini. Dulu ketika aku makan di sebuah rumah makan sushi di Jogja, aku merasa rasanya biasa aja, dan yang paling fatal, tidak kenyang! Satu porsi berisi 4 butir sushi bisa dihargai minimal Rp. 20.000,-
Kebetulan hari Jumat kemarin, aku dan teman-teman meluncur menuju Paragon Mall. Ceritanya, kita mau menonton film di bioskop, tetapi kehabisan tiket, jadilah kita nongkrong di Foodcourt Paragon Mall dengan masih memakai kostum kuli.
Foodcourt di Paragon Mall menerapkan sebuah sistem yang unik menurutku. Berbeda dari foodcourt di Mall di Jogja yang menerapkan sistem dimana pengunjung menuju ke counter makanan yang diinginkan, memesan makakan, meembayar, lalu mendapatkan nomor meja dan nantinya makanan akan diantarkan ke meja si pengunjung. Kalau di Paragon Mall, ketika akan memasuki pintu masuk foodcourt, pengunjung diberikan sebuah electric card, yang kalau hilang harus mengganti rugi sebesar Rp. 200.000,- jadi agak deg-deg-an juga, ga mau rugi kalau ngilangin kartu. Jadi kalau pengunjung memesan makanan di counter makanan, si pelayan tinggal menggesek electric card yang pengunjung bawa, dan data makanan apa saja serta berapa harga makanan yang pengunjung beli sudah tercetak di memori kartu tersebut. Ketika si pengunjung akan keluar foodcourt, sudah terlihat mbak-mbak yang nongkrong di kasir-kasir. Pengunjung tinggal menyerahkan si kartu, mbaknya menggesek, dan olalala.. mbak-mbak kasir sudah tahu berapa duit yang harus pengunjung bayarkan.
Electric card |