Kalau ga salah, sudah empat kali aku berkunjung ke tempat ini, dan ga pernah bosan, karena menunya yang unik dan harganya yang bisa dibilang murah. Yap, The House of Raminten, sebuah angkringan bergaya cafe/restauran yang sekarang sudah menjadi salah satu the most visited places buat para wisatawan yang berkunjung ke kota Jogja, berlokasi di Jl. FM Noto no.7 Yogyakarta, lebih tepatnya di selatan Mirota Bakery.
The House of Raminten ini merupakan bagian dari Mirota Group, pemiliknya adalah Pak Hamzah, seorang enterpreneur nyentrik yang sangat terkenal di Jogja. Mau tahu kenapa aku bilang nyentrik, foto Pak Hamzah di atas sudah bisa bikin kalian mikir kan gimana nyentriknya boss Raminten ini.
Kalau kita memasuki Raminten, nuansa tradisional budaya jawa terasa kental sekali, di bagian depan berjejer beberapa kereta kuda, aroma kemenyan dan dupa yang menyengat hidung, para pelayannya pun memakai pakaian tradisional. Pelayan pria menggunakan rompi hitam dan jarik batik, sedangkan pelayan wanita menggunakan kemben batik yang ketat. Pernah terdengar gosip atau desas-desus kalau para pelayan pria di Raminten ini adalah "gay", hmm, ga tahu juga apakah itu fakta atau hanya rumor belaka. Bagi aku sih bukan masalah asalkan pelayanannya baik dan memuaskan.
Makanan di Raminten lumayan lengkap, namanya pun unik seperti satelit (sate lilit), sego kucing single/double pakte (pakai telor)/tante (tanpa telor), bubur ayam, aneka jamu godogan, jus, kopi, wedang, dll. Menu yang terakhir-terakhir aku sebutkan cuma ketegorinya saja, kalau di list masih banyak dan namanya aneh-aneh, penyajiannya pun juga ga kalah heboh, disajikan dalam ukuran jumbo.
Waktu itu, aku dan partner in crime-ku pas di kos-kosan dulu, memesan susu perawan tancep Rp 8.000,00 sego kucing double pakte Rp 4.000,00 dan nasi ayam koteka Rp 7.000,00.
Susu perawan tancep ini disajikan dengan gelas yang bentuknya persis sama "susu" perempuan, jadi agak bikin "greng" juga kalau mau minum susu ini langsung dari gelasnya. Sego kucing yang dilengkapi dengan sambel teri dan telor ceplok cukup enak, rasanya ga jauh beda dengan sego kucing yang biasa kita beli di angkringan. Sayangnya, aku lupa ga memfoto sego kucing ini. Nah, yang terakhir adalah nasi ayam koteka, bisa dibayangkan kan, campuran ayam cincang dan telor yang dimasak dalam wadah selongsng bambu yang bentuknya mirip koteka, kira-kira panjangnya 20 cm dan lebar 5 cm, dilengkapi dengan satu kepal nasi. Bikin malu sendiri pas mau memakannya. Rasanya enak, bumbunya pas di lidahku. Hahahahahaha.
Pastinya Raminten merupakan salah satu pilihan kuliner yang wajib kalian coba. Duduk lesehan sambil seru-seruan dan ngakak bareng teman-teman atau pacar karena nylenehnya menu makanan dan minuman di sini. Tertarik mencoba? Selamat kuliner :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar