Sabtu, 21 Mei 2011

Amazing Vesak Day, Borobudur Temple, 2011

Aku tahu adanya perayaan Waisak di Boroudur ini ketika les english di NTC, kita disuruh maju satu per satu untuk mendeskripsikan gambar. Salah satu teman membawa foto tentang perayaan Waisak di Borobudur, aku langsung terpesona, dan menetapkan 1 misi dalam hidup: mengajak pacar ke sana! pasti romantis sekali. Apes, pacar lagi sibuk dengan skripsinya, ya sudahlah, impian gagal.. tetapi ga sepenuhnya gagal, akhirnya aku pergi kesana bertiga bersama Med dan mbak Tia.

Tanggal 17 Mei 2011, pulang kerja jam 5.00 pm aku dijemput mbak Tia dan langsung pergi menuju rumah Med. Sebenarnya kita mau pergi ber-4, tetapi salah satu teman membatalkan janji karena suatu hal.. no prob. Berangkat dari rumah Med jam 5.30 pm, mengebut karena takut ga bisa tiba di Borobudur tepat waktu. Di Jl. Magelang, kita stop sebentar di pom bensin untuk sholat maghrib, resmi berangkat dari Jl. Magelang jam 6.00 pm, dengan kecepatan rata-rata 80km/jam, dan tentu saja aku yang boncengin mbak Tia, aku dihantui perasaan deg-degan, sampai di sana tepat waktu ga ya? Sampai di jembatan Pabelan,  jalanan macet total, berasa ngerasain macetnya jalanan Jakarta. Akhirnya kita sampai di Borobudur jam 7.00 pm. Kita masuk lewat Hotel Manohara, ternyata sepeda motor harus diparkir, ga boleh masuk, dan gara-gara itu, kita harus jalan kaki sepanjang 1,5 km untuk mencapai Candi Borobudur, beuh, capek puool, olahraga malem hari (keringat bercucuran).



Kita sampai di Candi Borobudur jam 7.45 pm dan ternyata kita ga boleh masuk ke dalam karena upacara suci masih berlangsung. Pada saat kita berdiri di depan gerbang pintu masuk Candi Borobudur, tiba-tiba ada bapak-bapak yang memanggil-manggil kita dengan suara lirih seperti berbisik sambil melambaikan tangan ke arah kita dari belakang mobil, hi, kebayangkan seremnya? Kita yang curiga, pertama-tama mengacuhkan bapak itu, pura-pura ga melihat.. tetapi ternyata usut punya usut bapak itu mau membagikan kartu peserta agar kita bisa masuk ke dalam Candi Borobudur, gratis, how lucky us!  Ga tahu apa maksud dibelakang layar, eh, ya pokonya akhirnya kita bisa masuk, makasih bapak, walaupun di depan gerbang kita diinterogasi, "Mau ngapain di dalem, sembahyang juga? Lho pakai jilbab kog sembahyang?" Tetapi akhirnya kita bisa masuk dengan selamat.
 Sampai di pelataran Candi Borobudur, ternyata digelar karpet kuning di sekelilingnya, jadi kita bisa duduk di sana sambil melihat upacara berlangsung. Saat itu sang kepala Walubi sedang berpidato. Dari pelataran kita bisa melihat kalau di depan candi Borobudur terdapat sebuah patung Budha berwarna emas yang berukuran sangat besar. Banyak janur kuning melengkung di sekirat candi Borobudur, mungkin sebenarnya janur kuning yang selalu menghiasi acara manten adalah adaptasi dari kebudayaan Budha. Ada 4 giant screen yang memutar video upacara secara live. Banyak reporter dari stasiun TV ternama berslebaran, tourist-tourist asing, budhis dari berbagai negara, fotografer, lantuan doa-doa, mantra-mantra... benar-benar suasana yang sangat sakral bagi umat Budha. Setelah itu ada acara mengelilingi candi sebanyak 3 kali, tentu saja kita ga berpartisipasi, hehe.. Jam 9.00 pm acara yang aku tunggu-tunggu akhirnya dimulai, yes, closing ceremony, pelepasan 1000 lampion ke udara!
 


Dan, Woow, aku benar-benar speechless, it was a beautiful night! Ga menyesel dibela-belain datang ke Candi Borobudur malam-malam. Lampionnya indah banget, terharu aku melihatnya. Bayangkan saja ada 1000 lampion, satu per satu diterbangkan ke udara, menghiasai langit di bulan purnama. Diiringi lagu dalam bahasa asing yang membuat pikiran dan hati tenang. Oiya, tema Waisak tahun ini adalah "mencari kebahagiaan dan kedamaian dari dalam diri sendiri" dan memang sepanjang acara tersebut berlangsung rasa damai merasuki hati.

Di pinggir Candi Borobudur, ada gelas-gelas dalam jumlah banyak yang berisi lilin merah menyala ditata rapi membentuk tulisan selamat Waisak dalam berbagai bahasa. Di setiap gelas lilin ada tempelan kertas putih yang bertuliskan tulisan china, ternyata itu adalah nama orang. Ketika lagi asik menikmati lilin, salah seorang panitia mendatangi kita, memberikan lilin merah dan kita dipersilahkan menyalakan serta menaruh lilin tersebut diantara ribuan lilin lainnya.

Kita pulang ketika semua lampion sudah diterbangkan ke angkasa, sampai di rumah jam 11.30 pm, sangat melelahkan sekaligus mngesankan, one of my life experiences, ayoo kita cari pengalaman-pengalaman seru lainnya :D

Tidak ada komentar: