Selasa, 09 Agustus 2011

Manipulasi hasil tes, ga banget..

Ehm, hari ini di kantor tiba-tiba kita membicarakan sebuah topic: Psikotest!

Ada seorang teman yang cerita kalau dulu pernah ga lolos psikotest. Lalu katanya dia dikasih tahu temannya kalau psikotest itu ga boleh gambar ini, gambar itu. Lalu dia menuruti nasihat temannya itu, akhinya lolos juga.
Ada salah satu teman yang nyambung, katanya sebel banget pas pernah ga lolos psikotest. Lalu dia dengan enaknya ngenyetujui tindakan orang yang lihat-lihat info di dunia maya, mencari tahu tentang psikotest, lalu belajar menggambar yang nantinya hasil analisa gambar itu sesuai dengan karakter yang diinginkan agar bisa lolos tes. Bukankah itu suatu bentuk manipulasi??

Kata temanku, itu salah satu bentuk “usaha” atau dengan kata lain sedikit merendah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dan hal itu sah saja. Oh ya? Menurutku, kalau sudah melakukan hal seperti itu, berarti sudah memanipulasi hasil tes, dia bukan menjadi diri sendiri pada waktu tes. Atau ada pula tindakan menjawab pertanyaan di tes dengan jawaban yang 180’ dari sifatnya, yang bukan kamu banget dehh pokoknya. Entah kenapa aku sangat ga suka sama tindakan manipulasi seperti itu. Ya kalau belum lolos ya berarti belum rejeki.
Hasil psikotes itu ga menunjukkan suatu kepribadian seseorang itu baik atau jelek. Tetapi setiap posisi di perusahaan memiliki kriteria sendiri untuk calon orang yang akan menempati posisi itu, misalnya: melamar jadi seorang analyst, harus dipilih orang yang super super teliti kan? Kalau orangnya ceroboh, pasti ga lolos, kalau seseorang yang ceroboh di psikotest bohong dengan pura-pura jadi orang teliti, pas udah kerja jadi analyst,  ambyar dong kerjaannya? Lalu kalau buat posisi supervisor, mungkin yang lebih diutamain dari hasil psikotest adalah orang yang punya jiwa kepemimpinan kuat dan tegas. Jadi ketika kalian ga lolos psikotest, bukan berarti sifat kalian jelek, tetapi mungkin kepribadian kalian ga cocok sama posisi yang kalian lamar di perusahaan tersebut.
Menjadi diri sendiri pada waktu psikotest, menurutku justru membantu kalian untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian kalian, jadinya nanti juga cocok ngejalanin job itu. Buat kalian para jobseeker,  ga usah manipulasi jawaban dan gambar gitu deh pada waktu psikotest, ga usah pakai buka judul kaya “mau lulus psikotest?” atau “Tips n trik lolos ujian psikotest!”di internet, adu duhh,
 
I give you one tips: just be your self.. itulah kuncinya. InsyaAllah kalian akan mendapatkan pekerjaan yang memang cucookk, jangan minder atau ga pede ketika kalian ga lolos psikotest. Pasti ada suatu “job” yang menanti kalian. Maaf kalau sok tahu, bukan anak psikologi, cuma pengen memuntahkan pendapat saja.

Tidak ada komentar: