Jumat, 09 November 2012

Dieng Plateau: Part I

Hallo world :D
Mau cerita liburan ke dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah minggu lalu. Yap, berawal dari sebuah situs jejaring sosial, aku membaca info tentang trip ke Dieng, dari backpackerindonesia.com. Yang ngadain event kebetulan temanku kerja di tempat sebelumnya, yang nyetir mobil juga mantan teman kerja, dan kebetulan lagi ternyata teman kerjaku di tempat kerja sekarang juga mendaftar di trip itu, ga jadi orang ilang ;D

Already pack my back !
Perjalanan dimulai di meeting point terminal Jombor Jogja. Dan karena ga update baca sms dari si penyelenggara, jadilah aku makhluk terakhir yang datang, jadi ga enak body ditungguin banyak orang *jitak kepala*. haha. Akhirnya kami berangkat menuju Dieng hari sabtu jam 9 pagi. Total peserta sekitar 20 orang, dari berbagai penjuru, ada yang dari Jogja, Sragen, Semarang, Bandung, Cilacap, Surabaya, Jakarta, dll. Senang berkenalan dengan kalian :D *jabat tangan satu-satu*.

Kami sampai di homestay Bu Djono di Dieng jam 1 siang, menurut Pak Didik (guide kami), homestay Bu Djono ini merupakan homestay pertama yang berdiri di Dieng, lalu mulailah menjamur homestay-homestay lain. Satu kamar diisi 6 orang.. aku satu kamar dengan mbak Sita, Nita, Ambar, Reni dan mbak Siti. Kamar yang heboh!



Setelah ishoma, perjalanan pertama kami di Dieng pun dimulai.



1. Telaga Merdada
Objek wisata yang pertama kali kita kunjungi adalah Telaga Merdada. Merupakan telaga terluas di Dieng, disana disediakan sampan untuk wisatawan yang ingin mengelilingi telaga, namun sayang, bapak-bapak yang dayungin sampan pas lagi ga ada.


2. Sumur Jalatunda
Sebuah sumur raksasa, dalam dan hijau. Banyak mitos di dalamnya, gosipnya setiap beberapa tahun sekali sumur tersebut meminta tumbal. Beberapa bulan yang lalu, baru saja ada yang meninggal di sumur tersebut. Kita hanya bisa melihat sumur tersebut dari atas. Dalam banget. Dan di sekeliling sumur tersebut ada beberapa orang yang menjual batu untuk dilempar ke dalam sumur, satu batu Rp 500,- saja, katanya kalau melempar batu tersebut ke dalam sumur, apa yang diinginkan bisa terkabul. Berhubung aku tidak percaya jadi tidak ikut melempar batu :)


3. Kawah Candradimuka
Untuk menuju kawah ini harus berjalan kaki cukup jauh.. Jalannya berbatu dan tidak bisa dilalui mobil. Setelah kira-kira 1/2 jam berjalan, sampailah kita di kawah Candradimuka, yang konon tempat merebus Gatotkaca sehingga sang tokoh wayang tersebut mendapatkan kesaktiannya.
Asap dan bau belerang yang cukup tebal membuat kami ragu untuk menuruni kawah tersebut, namun kata bapak guidenya sih aman. Kawahnya cukup kecil, asap belerang yang tebal cukup mengganggu penglihatan, dan kita tidak boleh berlama-lama disana.


 4. Kawah Sileri
Ini adalah objek wisata di Dieng yang pertama bisa membuatku terkagum-kagum. Kawah Sileri ini luas banget, dan wowow! Merupakan kawah terluas di Dieng, luasnya sekitar 2 ha. Untuk menuju kawah ini kita juga harus berjalan kaki. Olah raga terus bok. Kawah ini juga tergolong masih aktif dan berbahaya, terakhir meletus tahun 1984. Tetapi pemandangannya bagus banget.




Yak itu cerita hari pertama petualanganku di Dieng, wait for the next story ya :D

Tidak ada komentar: