Sabtu, 10 November 2012

Dieng Plateau: Part II

Yang namanya pe-le-sir, ga di dataran tinggi ataupun di pantai, yang dicari kalau ga sunrise ya sunset. Mengejar matahari. Itulah tema perjalananku belakangan ini. Hello sunshine, i'm looking for you :)

Pengejaran matahari kali ini berlanjut ke objek wisata di Dieng, yaitu :

5. Bukit Sikunir
Ini adalah objek wisata tujuan utama aku pergi ke Dieng. Kabarnya, sunrise di bukit Sikunir ini merupakan yang terbaik ketiga di dunia. WOW banget kan !
Jam 03.00 pagi hari kami sudah harus bangun dan bersiap-siap untuk tracking di bukit Sikunir. Jam 04.00 kita berangkat dari homestay Bu Djono dengan mobil menuju kawasan bukit Sikunir. Setelah sholat subuh di masjid, kamipun memulai perjalanan dengan berjalan kaki, karena tentunya untuk mencapai puncak bukit ga bisa dilalui pake mobil, hehe..

Perjalanan naik menuju puncak bukit Sikunir cukup berat, karena jalannya yang belum begitu bagus, walaupun sudah ada jalan setapak dari tanah, namun tanahnya licin dan terjal. Harus memakai sepatu atau sandal gunung yang tidak licin, karena berbahaya dan banyak yang hampir terpeleset. Benar-benar melewati hutan, kiri kanan berupa pepohonan dan jurang yang terjam. Bahkan ada beberapa bagian jalan yang menurut kami kemiringannya mungkin 45 derajad.



Di tengah-tengah hawa dingin pagi dataran tinggi, berbekal jaket tebal, satu botol minuman dan senter, karena masih pagi jadi jalannya msih sangat gelap. Harus hati-hati, guys.. Setelah kira-kira setengah jam berjalan kaki akhirnya kami sampai di puncak bukit Sikunir.

Area di puncak bukit tidak begitu luas, dan hampir penuh oleh wisatawan. Ketika kami sampai di puncak, untung sang mentari belum nongol. Akupun duduk-duduk sambil menikmati pemandangan alam, keindahan panorama hasil karya sang Pencipta.

Perlahan-lahan hawa hangat mulai terasa bersamaan dengan munculnya sang mentari dari arah timur. Sayang waktu itu cuaca tidak begitu cerah dan matahari sedikit tertutup awan, tetapi subhanallah.. indah banget.

Menurut sang guide, bukit ini menjadi incaran para wisatawan asing dan menjadi spot terbaik untuk menikamati sunrise di Dieng, karena dari bukit ini kita bisa melihat semburat keemasan matahari terbit dari belakang deretan gunung Sindoro, gunung Merapi, gunung Merbabu, dan gunung Sumbing. GOLDEN SUNRISE :)
Pesona matahari terbit dari cakrawala yang ditunggu-tunggu..


Setelah puas menikamati sunrise, kamipun berjalan menuruni bukit. Di kawasan kaki bukit, banyak pedagang yang berjualan menjajakan makanan. Yang khas tentu saja kentangnya. Kentang berbentuk bulat kecil-kecil yang ditusuk dengan tusuk sate lalu digoreng, disajikan dengan saos tomat atau bumbu barbeque. Harganya cuma Rp 2.000,- saja  per tusuk. Santapan yang pas, kentang hangat di tengah dingiin dan sejuknya udara pagi pegunungan.




:)

Tidak ada komentar: