Jumat, 29 Maret 2013

Body Rafting Sungai Oyo dan Cave Tubing Gua Pindul

Kali ini mari kita bahas wisata alam yang lumayan nge-hype setahun belakangan ini. Beberapa waktu lalu aku dan Jogjaku Community mengunjungi objek wisata yang membutuhkan 1,5 jam perjalanan dari kota Jogja.

Begitu sampai di Desa Beriharjo, lokasi wisata, kita langsung disambut oleh EO di sana. Hal pertama yang kita lakukan adalah ganti baju, jangan pakai rok ya, ingat ini wisata alam, jadi berbusanalah se-sporty mungkin :) Setelah itu kita disuruh menitipkan barang bawaan termasuk tas dan seisinya, boleh sih kalau mau bawa kamera atau hape, tetapi jangan lupa dibungkus plastik biar gadget-nya ga rusak pas kecebur di air, karena bisa dipastikan kalau kita bakal basah-basahan parah.

Ada dua objek wisata disana, yaitu body rafting di Sungai Oyo Rp 40.000,-/org dan cave tubing di Gua pindul Rp 30.000,-/org dengan harga segitu kita sudah mendapatkan  fasilitas pelampung, sepatu, ban dan pemandu.

Body rafting Sungai Oyo
Oiya, kalian tahu ga bedanya rafting sama body rafting? Jadi kalau rafting biasanya kita pakai 1 perahu karet yang diisi oleh 5-6 orang, sedangkan body rafting ini memakai ban, 1 orang 1 ban, dan kita duduk di atasnya.

Dari Desa Beriharjo, aku dan teman-teman naik mobil terbuka untuk mencapai lokasi dekat body rafting. 1 mobil maksimal berisi 10 orang. Setelah turun dari mobil kita harus berjalan kaki sambil membawa ban yang ukurannya gede banget. Untuk body rafting ini harus dilakukan berkelompok, 1 kelompok terdiri dari 10 orang peserta dan 1 orang pemandu. Begitu turun ke sungai, kita langsung kebawa arus yang lumayan deres. Pertama-tama ban kita turunkan dulu ke sungai, lalu kita duduk di atasnya. Setelah itu kita harus berpegangan pada tali yang berada di ban teman sebelah kiri dan kanan, jadi ke 10 orang berpegangan 1 sama lain membentuk rangkaian panjang, kaya ular, hehe.. Setelah itu kita bakal ditarik pemandu yang berenang untuk menyusuri sungai.

 
Ternyata, sungai Oyo ini arusnya yang deres cuma di awal doang, selanjutnya tenang adem ayem, jadi ya berasa kaya duduk-duduk santai di atas ban sambil menikmati pemandangan tebing, air terjun dan hutan yang ada di kiri kanan sungai. Sungai Oyo ini banyak batu sungainya, dan lumayan gede-gede, jadi kalau salah satu anggota kelompok ada yang tersangkut di batu, kita harus segera melepaskan pegangan, jadi biar teman sekelompok yang lain bisa terus jalan, ga kesangkut batu semua.

Pas ada teman yang kesangkut batu, aku agak takut juga, soalnya sungainya agak dalam, sekitar 2-3 meter, dan aku ga bisa renang. Pemandu kita sempat keteteran waktu mau menyelamatkan teman yang kesangkut batu, bibirnya sampai sobek dan berdarah, jadi hati-hati ya guys, safety first, selalu ikuti petunjuk pemandu biar aman..

Di tengah perjalanan menyusuri sungai, ada sebuah jembatan bamboo setinggi 3 meter yang melintang. Itu untuk orang-orang yang pengen terjun ke sungai.

Di titik akhir body rafting ada seorang ibu yang menjual makanan dan minuman, uniknya kita tinggal ambil saja itu makanan dan minuman, setelah selesai, kita lapor ke ibu itu apa saja yang sudah masuk ke perut, lalu kita diberi secarik kertas berisi semua list makanan dan minuman yang sudah kita ambil, dan diharuskan membayar di lokasi penitipan tas. Tahu saja itu ibu kalau kita ga bakal bawa uang ke sungai. Menurutku, cara ini bener-bener pakai system kepercayaan, bisa saja kan kalau ada orang yang ga bayar, toh ga ada yang tahu juga.

Cave Tubing Gua Pindul
Aku dan teman-teman harus berjalan kaki untuk menuju pintu masuk Gua. Prinsipnya sama kaya body rafting, tinggal nangkring di atas ban yang ditarik pemandu. Gua pindul panjangnya sekitar 350 meter dengan kedalaman 3-5 meter, kata pemandunya lho.. Gua pindul terdiri dari 3 zona, yaitu zona gelap, remang dan gelap abadi. Di dalam goa, kita bakal dijelasin sama pemandu tentang stalaktit, stalakmit, batu perkasa, kelelawar,  tetesan air yang katanya bisa bikin cewek awet muda atau keinginan kita konon bisa terkabul kalau terkena tetesan air di salah satu area di dalam gua. Lucunya, aku baru tahu kalau kelelawar punya area tersendiri buat pup atau kawin berjamaah. Untuk menyusuri gua pindul ini kira-kira membutuhkan waktu 20 menit saja, cukup singkat.


Overall, wisata Sungai Oyo dan Gua Pindul ini lumayan seru, sayangnya air sungai dan gua berwarna cokelat ga jernih, butek banget.. Waktu itu kita ketemu rombongan lain yang beranggotakan bule-bule, dan mereka sepertinya jijik sama air sungai yang kotor. Katanya air sungai menjadi keruh karena musim hujan, dan bakal jernih lagi pas musim kemarau, jadi ya saranku kalau kalian mau ke wisata alam ini sebaiknya tunggu musim kemarau dulu ya, biar lebih afdol..

1 komentar:

Dewabejo Goa pindul mengatakan...

Eiiitttsss ini yang peserta Jogjakutrip yeeee.... Matur nuwun sudah mampir, ditunggu lagee lhoo..:))